BAB
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ikan merupakan salah satu sumber
protein hewani yang selain dapat digunakan sebagai bahan komoditi ekspor untuk
pengembangan sektor maritim, juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik itu masyarakat
pesisir maupun masyarakat pegunungan. Namun, ikan akan cepat mengalami proses
pembusukan (highly perishable) jika
tidak tepat digunakan atau tidak diolah secara tepat. Oleh karena itu, teknik
pengolahan ikan perlu diketahui oleh semua lapisan masyarakat, khususnya teknik
pengawetan ikan. Pengawetan ikan dapat dilakukan secara tradisional yaitu
melalui proses fermentasi. Proses fermentasi bertujuan untuk mengurangi kadar
air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk
berkembang biak dalam tubuh ikan. Teknik pengawetan ikan yang dilakukan secara
fermentasi menghasilkan produk ikan dengan tekstur yang baik dan nutrisi yang
cukup tinggi serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama. Produk
ikan yang dihasilkan dari pengolahan menggunakan teknik fermentasi dikenal
dengan produk ikan peda.
Ikan peda merupakan salah satu hasil
fermentasi spontan, yaitu proses fermentasi yang tanpa dilakukan penambahan starte, sehingga mutu produk ikan tidak
tetap dari waktu ke waktu. Jumlah dan jenis mikroba yang ikut aktif dalam
proses fermentasi spontan ditubuh ikan biasanya beranekaragam. Keanekaragaman
jenis mikroba tersebut menyebabkan mutu hasil akhir ikan peda berbeda-beda atau
tidak seragam. Pengolahan ikan dengan menggunakan teknik fermentasi memiliki
beberapa keunggulan diantaranya pengolahannya sederhana, mudah dan tidak mahal
serta bahan baku yang digunakan dapat berasal dari berbagai jenis ikan. Menurut
Hutkins (2006) produk ikan peda mengandung nilai gizi yang lebih tinggi dari pada
bahan asalnya dan juga memberikan sifat-sifat tertentu yang dapat menjadi daya
tarik bagi konsumen. Pengolahan ikan dengan menggunakan teknik fermentasi akan
sangat efisien jika dikembangkan di daerah-daerah pesisir dalam rangka memperbaiki
kondisi ekonomi masyarakat dan pengembangan wilayah maritim di Indonesia. Salah
satu daerah pesisir yang ada di Indonesia dan perlu dikembangkan yaitu di desa
Gaya Baru.
Desa Gaya Baru merupakan salah satu
desa yang berada di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi tenggara. Desa ini
merupakan desa yang berada diwilayah pesisir dengan mayoritas pencaharian dan
pendapatan masyarakat hanya berharap pada hasil laut. Masyarakat desa Gaya Baru
tergolong masyarakat yang memiliki produktivitas tangkapan yang lebih, jika
hanya untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan produktivitas tangkapan ikan yang
banyak, malah membuat masyarakat kebingungan dalam proses pengolahannya,
sehingga ikan-ikan tersebut kebanyakan mengalami pembusukan (highly perishable). Masyarakat hanya
mampu mengolah ikan-ikan hasil tangkapannya dengan teknik pengasinan. Dimana
dengan teknik pengasinan menghasilkan produk ikan dengan cita rasa dan tekstur yang
kurang menarik perhatian konsumenjika dibandingkan dengan produk ikan yang
diolah dengan menggunakan teknik fermentasi.Melalui teknik fermentasi,
ikan-ikan hasil tangkapan masyarakat dapat terolah menjadi produk ikan dengan
cita rasa, aroma, dan teksturnyamenjadi lebih baik, sehingga menambah minat
konsumen pada ikan tersebut.
Kurangnya keterampilan dan
kreativitas masyarakat dalam pengolahan ikan menyebabkan ika-ikan hasil
tangkapan menjadi cepat rusak dan rendahnya kondisi ekonomi masyarakat. Dengan
alasan demikian sehingga perlu diadakan pelatihan pembuatan ikan peda dengan menggunakan
teknik fermentasi. Melalui konseling dan pelatihan pembuatan ikan peda,
masyarakat diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
pengolahan ikan. Dengan pengetahuan dan keterampilan tersebut masyarakat dapat
memperbaiki produk olahan ikan yang ada di daerahnya, ikan-ikan hasil tangkapan
masyarakat tidakcepat rusak dan masyarakat lebih siap untuk menghadapi
tantangan global kedepanya.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang difokuskan dalam
program kreativitas mahasiswa ini yaitu bagaimana meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan masyarakat dalam pengolahan ikan.
1.3 Luaran
Luaran yang diharapkan melalui
program kreativitas mahasiswa ini yaitu memberikan konstibusi terhadap teknik
pengolahan ikan dengan teknik fermentasi, sehingga mampu melahirkan masyarakat
yang memiliki pengetahuan dalam pengolahan ikan dan mampu menciptakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan global.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan
kreativitas mahasiswa ini yaitu:
1.
Internal:
a. Dapat
terbentuk kepribadian mahasiswa yang peduli terhadap perkembangan masyarakat.
b. Dapat
terbentuk mahasiswa yang tidak hanya berintelektual tinggi, tetapi juga dapat berperan
aktif dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi.
c. Dapat
menambah wawasan mahasiswa dalam pengolahan ikan dan dapat melatih kreativitas
mahasiswa dalam pengimplementasian ilmu pengetahuan.
2.
Eksternal:
a. Dapat
memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana teknik pengolahan ikan
peda sehingga mampu meningkatkan nilai tambah hasil ikan.
b. Dapat
menambah keterampilan dan kreativitas masyarakat pesisir dalam pemanfaatan dan
pengolahan ikan, sehingga dengan jangka panjang mampu memperbaiki kondisi
ekonomi masyarakat.
BAB
2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Gaya Baru
adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton
Selatan, Sulawesi Tenggara. Secara administrasi wilayah desa Gaya Baru terbagi
menjadi tiga dusun, dengan jumlah penduduk 868 orang dan jumlah jiwa sebesar
1358 jiwa. Secara geografis wilayah penduduk desa Gaya Baru terbagi menjadi dua
wilayah, yaitu wilayah di atas pantai yang dikenal dengan daerah lantai dua dan
wilayah pantai yang biasa dikenal dengan daerah lantai satu. Desa Gaya Baru
merupakan salah satu desa yang berada di wilayah pesisir dengan mata
pencaharian penduduknya sebesar 90 % adalah sebagai nelayan. Masyarakat desa
Gaya Baru tergolong masyarakat yang memiliki daya produktivitas penangkapan
ikan yang cukup banyak jika dibandingkan dengan desa-desa yang ada disekitarnya.
Jenis ikan yang menjadi hasil tangkapan para nelayan di desa Gaya Baru sangat
bervariasi, yaitu diantaranya jenis ikan terbang, ikan kembung (Rastrelliger sp.), ikan layang (Decapterus ruselli) dan beberapa jenis
ikan lainya. Dibalik potensi banyaknya hasil tangkapan tersebut membuat
masyarakat desa Gaya Baru kebingungan untuk pengolahan yang lebih lanjut, terhadap
ikan hasil tangkapannya supaya menjadi produk-produk ikan yang lebih bermutu
baik nutrisi maupun teksturnya. Hal ini menyebabkan ikan-ikan hasil tangkapan
masyarakat menjadi cepat busuk. Dalam teknik pengolahan ikan, masyarkat desa
Gaya Baru hanya mengenal teknik pengolahan dengan cara pengasinan. Dimana
dengan teknik ini masyarakat mendapatkan permasalahan dalam proses pemasarannya.
Permasalahan tersebut yakni produk ikan asin terjual dengan harga yang sangat
murah. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya minat konsumen pada produk ikan asin.
Masalah-masalah masyarakat tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan,
keterampilan dan kreativitas masyarakat di bidang pengolahan ikan, sehingga
masyarakat hanya berdiam diri dan monoton pada satu teknik pengolahan saja yang
tidak berkelanjutan.
BAB
3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Tahapan
Pengabdian Kepada Masyarakat
Tahapan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang akan dilakukan yaitu:
1.
Tahapan
Persiapan
a. Diskusi
dan sosialisasi bersama kepala desa Gaya Baru
Kegiatan
ini dilakukan oleh pihak pengusul program dengan kepala desa Gaya Baru, dengan
maksud untuk menyampaikan tujuan program kegiatan yang hendak dilakukan.
b. Sosialisasi
bersama masyarakat desa Gaya Baru
Kegiatan ini dilakukan untuk
mensosialisasikan maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan pelatihan
pembuatan ikan peda, sekaligus menyampaikan beberapa keunggulan dan manfaat
yang diperoleh dari pengolahan ikan dengan menggunakan teknik fermentasi. Baik dari
segi gizi, tekstur ikan maupun secara ekonomi.
c. Persiapan
alat dan bahan
Pada tahap ini semua
peralatan yang dibutuhkan dalam pelatihan pembuatan ikan peda akan disiapkan
oleh pelaksana kegiatan seperti wadah fermentasi, ember, pisau, garam dan peralatan
lainya.
2.
Tahapan
Pelaksanaan
Tahapan
pelaksanaan merupakan tahapan inti dari program pengabdian ini. Pada tahapan
ini dilakukan pelatihan kepada masyarakat mengenai teknik pembuatan ikan peda. Dimana
pembuatan ikan peda dimulai dari sortasi bahan, penggaraman, fermentasi, hingga
sampai ketahap pematangan.
3.
Tahapan
Penyelesaian
a. Evaluasi
dan pengumpulan data
Pada tahapan ini
seluruh kegiatan akan dievaluasi keberhasilannya, tahapan ini dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan program yang telah dijalankan. Pada tahap
ini pula semua datahasil pelaksanaan kegiatan dikumpulkan dalam bentuk laporan
sementara.
b. Penyusunan
laporan
Pada tahapan ini,
laporan hasil kegiatan akan disusun berdasarkan hasil kegiatan yang telah
dijalankan. Adapun alur pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Konsultasi
bersama kepala desa Gaya Baru
|
Sosialisasi
bersama masyarakat desa Gaya Baru
|
Evaluasi
dan pengumpulan data
|
Penyusunan
laporan
|
Produk
ikan peda
|
Teknik
pembuatan
|
Penyiapan
alat dan bahan
|
Pelatihan
pembuatan ikan peda
|
Sortasi
bahan
|
Penggaraman
|
Fermentasi
|
Pematangan
|
Gambar
1. Alur Metode Pelaksanaan Program Kegiatan
3.2
Indikator
Keberhasilan Program
Keberhasilan
program pengabdian ini yaitu dapat dilihat dari indikator-indikator berikut
ini.
1. Meningkatnya
pengetahuan masyarakat terhadap teknik pengolahan ikan dengan teknik
fermentasi.
2. Masyarakat
memiliki keterampilan dan kreativitas dalam pembuatan ikan peda.
3. Dihasilkannya
produk ikan peda yang berkualitas.
4. Terjalin
kerjasama yang baik antara pihak pengusul program dengan masyarakat setempat
dalam proses pelaksanaan program.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL
KEGIATAN
4.1
Anggaran
Biaya
Rancangan
biaya dari program kreativitas mahasiswa (PKM) pengabdian kepada masyarakat ini
yaitu dapat dilihat pada Tabel 1.
No.
|
Jenis
Pengeluaran
|
Biaya
(Rp)
|
1.
|
Peralatan Penunjang
|
1.520.000,-
|
2.
|
Bahan Habis Pakai
|
910.000,-
|
3.
|
Perjalanan
|
9.200.000,-
|
4.
|
Lain-lain
|
870.000,-
|
Jumlah
|
12.500.000,-
|
4.2
Jadwal
Kegiatan
Pelaksanaan
kegiatan program kreativitas mahasiswa (PKM) pengabdian kepada masyarakat yang
dimulai dari tahap sosialisasi sampai dengan tahap pelatihan dan pembuatan
laporan, direncanakan selama dua bulan. Adapun jadwal kegiatan ini yaitu
tercantum pada Tabel 2.
No.
|
Jenis
Kegiatan
|
Bulan
Ke-
|
|||||||
I
|
II
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Tahapan
Persiapan
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
Sosialisasi bersama
kepala desa
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sosialisasi dengan
masyarakat
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Persiapan alat dan
bahan
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Tahapan
Pelaksanaan
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
Pelatihan pembuatan ikan peda kepada masyarakat
|
|
|
|
X
|
X
|
|
|
|
|
3.
|
Tahapan
Penyelesaian
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
Evaluasi dan
pengumpulan data
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
Penyusunan laporan
|
|
|
|
|
|
|
X
|
X
|