Sabtu, 29 Juli 2017

Ikan Peda Doang

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
           Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang selain dapat digunakan sebagai bahan komoditi ekspor untuk pengembangan sektor maritim, juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik itu masyarakat pesisir maupun masyarakat pegunungan. Namun, ikan akan cepat mengalami proses pembusukan (highly perishable) jika tidak tepat digunakan atau tidak diolah secara tepat. Oleh karena itu, teknik pengolahan ikan perlu diketahui oleh semua lapisan masyarakat, khususnya teknik pengawetan ikan. Pengawetan ikan dapat dilakukan secara tradisional yaitu melalui proses fermentasi. Proses fermentasi bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak dalam tubuh ikan. Teknik pengawetan ikan yang dilakukan secara fermentasi menghasilkan produk ikan dengan tekstur yang baik dan nutrisi yang cukup tinggi serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama. Produk ikan yang dihasilkan dari pengolahan menggunakan teknik fermentasi dikenal dengan produk ikan peda.
           Ikan peda merupakan salah satu hasil fermentasi spontan, yaitu proses fermentasi yang tanpa dilakukan penambahan starte, sehingga mutu produk ikan tidak tetap dari waktu ke waktu. Jumlah dan jenis mikroba yang ikut aktif dalam proses fermentasi spontan ditubuh ikan biasanya beranekaragam. Keanekaragaman jenis mikroba tersebut menyebabkan mutu hasil akhir ikan peda berbeda-beda atau tidak seragam. Pengolahan ikan dengan menggunakan teknik fermentasi memiliki beberapa keunggulan diantaranya pengolahannya sederhana, mudah dan tidak mahal serta bahan baku yang digunakan dapat berasal dari berbagai jenis ikan. Menurut Hutkins (2006) produk ikan peda mengandung nilai gizi yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya dan juga memberikan sifat-sifat tertentu yang dapat menjadi daya tarik bagi konsumen. Pengolahan ikan dengan menggunakan teknik fermentasi akan sangat efisien jika dikembangkan di daerah-daerah pesisir dalam rangka memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat dan pengembangan wilayah maritim di Indonesia. Salah satu daerah pesisir yang ada di Indonesia dan perlu dikembangkan yaitu di desa Gaya Baru.
           Desa Gaya Baru merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi tenggara. Desa ini merupakan desa yang berada diwilayah pesisir dengan mayoritas pencaharian dan pendapatan masyarakat hanya berharap pada hasil laut. Masyarakat desa Gaya Baru tergolong masyarakat yang memiliki produktivitas tangkapan yang lebih, jika hanya untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan produktivitas tangkapan ikan yang banyak, malah membuat masyarakat kebingungan dalam proses pengolahannya, sehingga ikan-ikan tersebut kebanyakan mengalami pembusukan (highly perishable). Masyarakat hanya mampu mengolah ikan-ikan hasil tangkapannya dengan teknik pengasinan. Dimana dengan teknik pengasinan menghasilkan produk ikan dengan cita rasa dan tekstur yang kurang menarik perhatian konsumenjika dibandingkan dengan produk ikan yang diolah dengan menggunakan teknik fermentasi.Melalui teknik fermentasi, ikan-ikan hasil tangkapan masyarakat dapat terolah menjadi produk ikan dengan cita rasa, aroma, dan teksturnyamenjadi lebih baik, sehingga menambah minat konsumen pada ikan tersebut.
           Kurangnya keterampilan dan kreativitas masyarakat dalam pengolahan ikan menyebabkan ika-ikan hasil tangkapan menjadi cepat rusak dan rendahnya kondisi ekonomi masyarakat. Dengan alasan demikian sehingga perlu diadakan pelatihan pembuatan ikan peda dengan menggunakan teknik fermentasi. Melalui konseling dan pelatihan pembuatan ikan peda, masyarakat diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan ikan. Dengan pengetahuan dan keterampilan tersebut masyarakat dapat memperbaiki produk olahan ikan yang ada di daerahnya, ikan-ikan hasil tangkapan masyarakat tidakcepat rusak dan masyarakat lebih siap untuk menghadapi tantangan global kedepanya.
1.2  Perumusan Masalah
           Permasalahan yang difokuskan dalam program kreativitas mahasiswa ini yaitu bagaimana meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengolahan ikan.
1.3  Luaran
           Luaran yang diharapkan melalui program kreativitas mahasiswa ini yaitu memberikan konstibusi terhadap teknik pengolahan ikan dengan teknik fermentasi, sehingga mampu melahirkan masyarakat yang memiliki pengetahuan dalam pengolahan ikan dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan global.
1.4  Manfaat
           Manfaat yang diperoleh dari kegiatan kreativitas mahasiswa ini yaitu:
1.      Internal:
a.       Dapat terbentuk kepribadian mahasiswa yang peduli terhadap perkembangan masyarakat.
b.      Dapat terbentuk mahasiswa yang tidak hanya berintelektual tinggi, tetapi juga dapat berperan aktif dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi.
c.       Dapat menambah wawasan mahasiswa dalam pengolahan ikan dan dapat melatih kreativitas mahasiswa dalam pengimplementasian ilmu pengetahuan.
2.      Eksternal:
a.       Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana teknik pengolahan ikan peda sehingga mampu meningkatkan nilai tambah hasil ikan.
b.      Dapat menambah keterampilan dan kreativitas masyarakat pesisir dalam pemanfaatan dan pengolahan ikan, sehingga dengan jangka panjang mampu memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat.
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Desa Gaya Baru adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Secara administrasi wilayah desa Gaya Baru terbagi menjadi tiga dusun, dengan jumlah penduduk 868 orang dan jumlah jiwa sebesar 1358 jiwa. Secara geografis wilayah penduduk desa Gaya Baru terbagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah di atas pantai yang dikenal dengan daerah lantai dua dan wilayah pantai yang biasa dikenal dengan daerah lantai satu. Desa Gaya Baru merupakan salah satu desa yang berada di wilayah pesisir dengan mata pencaharian penduduknya sebesar 90 % adalah sebagai nelayan. Masyarakat desa Gaya Baru tergolong masyarakat yang memiliki daya produktivitas penangkapan ikan yang cukup banyak jika dibandingkan dengan desa-desa yang ada disekitarnya. Jenis ikan yang menjadi hasil tangkapan para nelayan di desa Gaya Baru sangat bervariasi, yaitu diantaranya jenis ikan terbang, ikan kembung (Rastrelliger sp.), ikan layang (Decapterus ruselli) dan beberapa jenis ikan lainya. Dibalik potensi banyaknya hasil tangkapan tersebut membuat masyarakat desa Gaya Baru kebingungan untuk pengolahan yang lebih lanjut, terhadap ikan hasil tangkapannya supaya menjadi produk-produk ikan yang lebih bermutu baik nutrisi maupun teksturnya. Hal ini menyebabkan ikan-ikan hasil tangkapan masyarakat menjadi cepat busuk. Dalam teknik pengolahan ikan, masyarkat desa Gaya Baru hanya mengenal teknik pengolahan dengan cara pengasinan. Dimana dengan teknik ini masyarakat mendapatkan permasalahan dalam proses pemasarannya. Permasalahan tersebut yakni produk ikan asin terjual dengan harga yang sangat murah. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya minat konsumen pada produk ikan asin. Masalah-masalah masyarakat tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan, keterampilan dan kreativitas masyarakat di bidang pengolahan ikan, sehingga masyarakat hanya berdiam diri dan monoton pada satu teknik pengolahan saja yang tidak berkelanjutan.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
3.1 Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat
Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan yaitu:
1.      Tahapan Persiapan
a.       Diskusi dan sosialisasi bersama kepala desa Gaya Baru
Kegiatan ini dilakukan oleh pihak pengusul program dengan kepala desa Gaya Baru, dengan maksud untuk menyampaikan tujuan program kegiatan yang hendak dilakukan.
b.      Sosialisasi bersama masyarakat desa Gaya Baru
Kegiatan ini dilakukan untuk mensosialisasikan maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan pelatihan pembuatan ikan peda, sekaligus menyampaikan beberapa keunggulan dan manfaat yang diperoleh dari pengolahan ikan dengan menggunakan teknik fermentasi. Baik dari segi gizi, tekstur ikan maupun secara ekonomi.
c.       Persiapan alat dan bahan
Pada tahap ini semua peralatan yang dibutuhkan dalam pelatihan pembuatan ikan peda akan disiapkan oleh pelaksana kegiatan seperti wadah fermentasi, ember, pisau, garam dan peralatan lainya.
2.      Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan merupakan tahapan inti dari program pengabdian ini. Pada tahapan ini dilakukan pelatihan kepada masyarakat mengenai teknik pembuatan ikan peda. Dimana pembuatan ikan peda dimulai dari sortasi bahan, penggaraman, fermentasi, hingga sampai ketahap pematangan.
3.      Tahapan Penyelesaian
a.       Evaluasi dan pengumpulan data
Pada tahapan ini seluruh kegiatan akan dievaluasi keberhasilannya, tahapan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan program yang telah dijalankan. Pada tahap ini pula semua datahasil pelaksanaan kegiatan dikumpulkan dalam bentuk laporan sementara.
b.      Penyusunan laporan
Pada tahapan ini, laporan hasil kegiatan akan disusun berdasarkan hasil kegiatan yang telah dijalankan. Adapun alur pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Konsultasi bersama kepala desa Gaya Baru
Sosialisasi bersama masyarakat desa Gaya Baru
Evaluasi dan pengumpulan data
Penyusunan laporan
 







Produk ikan peda
                                                                                                             
Teknik pembuatan
Penyiapan alat dan bahan
Pelatihan pembuatan ikan peda
Sortasi bahan
Penggaraman
Fermentasi
Pematangan
 













Gambar 1. Alur Metode Pelaksanaan Program Kegiatan
3.2    Indikator Keberhasilan Program
Keberhasilan program pengabdian ini yaitu dapat dilihat dari indikator-indikator berikut ini.
1.    Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap teknik pengolahan ikan dengan teknik fermentasi.
2.    Masyarakat memiliki keterampilan dan kreativitas dalam pembuatan ikan peda.
3.    Dihasilkannya produk ikan peda yang berkualitas.
4.    Terjalin kerjasama yang baik antara pihak pengusul program dengan masyarakat setempat dalam proses pelaksanaan program.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1  Anggaran Biaya
Rancangan biaya dari program kreativitas mahasiswa (PKM) pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dapat dilihat pada Tabel 1.
No.
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1.
Peralatan Penunjang
1.520.000,-
2.
Bahan Habis Pakai
910.000,-
3.
Perjalanan
9.200.000,-
4.
Lain-lain
870.000,-
Jumlah
12.500.000,-
4.2  Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan program kreativitas mahasiswa (PKM) pengabdian kepada masyarakat yang dimulai dari tahap sosialisasi sampai dengan tahap pelatihan dan pembuatan laporan, direncanakan selama dua bulan. Adapun jadwal kegiatan ini yaitu tercantum pada Tabel 2.

No.
Jenis Kegiatan
Bulan Ke-
I
II
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
Tahapan Persiapan
X







Sosialisasi bersama kepala desa
X







Sosialisasi dengan masyarakat
X







Persiapan alat dan bahan

X
X





2.
Tahapan Pelaksanaan



X




Pelatihan pembuatan ikan peda kepada masyarakat



X
X



3.
Tahapan Penyelesaian





X


Evaluasi dan pengumpulan data





X


Penyusunan laporan






X
X

Veteran Mudah (Sahabat Mahluk Halus)

Veteran Mudah Asal Lapandewa Sulawesi tenggara memiliki pesona tersendiri dengan lingkungan alami yang menyapa semesta ini. bahyak ikon-...